Kamis, 24 April 2025

Pembangunan Literasi Digital: Peran Strategis Relawan TIK di Indonesia

Di era digitalisasi yang pesat, literasi digital telah menjadi kebutuhan fundamental untuk memastikan masyarakat mampu beradaptasi dan berkembang. Literasi digital tidak hanya sekadar kemampuan menggunakan perangkat digital, tetapi juga mencakup keterampilan kritis dalam mencari, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara bertanggung jawab.

Hakikat Literasi Digital

Literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi secara efektif yang meliputi empat kompetensi inti: melek teknologi informasi, melek informasi, penciptaan konten digital, serta komunikasi dan kolaborasi (Rinda Cahyana, 2025). Kompetensi ini didukung oleh aspek keamanan, penyelesaian masalah, dan etika digital yang menjadi fondasi penting dalam berinteraksi di ruang digital.

Dalam konteks Indonesia, peningkatan literasi digital telah menjadi salah satu prioritas nasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencanangkan Gerakan Nasional Literasi Digital dengan target menjangkau 12,4 juta masyarakat pada 2024, bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan layanan digital (panda.id, 2024).

Tantangan Literasi Digital

Tantangan utama dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia adalah terbatasnya akses dan infrastruktur yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil. Selain itu, kurikulum pendidikan formal belum sepenuhnya mencakup literasi digital secara komprehensif (Rahmat Hidayat et al., 2024). Risiko penyebaran hoaks, penipuan, dan ujaran kebencian juga menjadi ancaman yang perlu diatasi melalui peningkatan literasi digital.

Peran Strategis Relawan TIK

Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia, yang dibentuk pada 4 Juli 2011, memainkan peran krusial sebagai katalisator pembangunan literasi digital nasional (Heru.R.F, 2017; Leski Rizkinaswara, 2019). Organisasi ini hadir sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Digital 2045.

Dalam implementasi program Pandu Digital, Relawan TIK berkontribusi dengan:

  1. Memperluas jangkauan literasi digital hingga pelosok negeri (Komdigi, 2025).
  2. Menyelenggarakan pelatihan dan workshop sesuai kebutuhan masyarakat (Komdigi, 2025).
  3. Mengembangkan modul pelatihan literasi digital (Komdigi, 2025).
  4. Menjembatani kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan (Komdigi, 2025).

Strategi Peningkatan Literasi Digital

Strategi komprehensif diperlukan untuk membangun literasi digital yang inklusif, meliputi:

  1. Peningkatan investasi infrastruktur digital hingga pelosok desa (Rahmat Hidayat et al., 2024).
  2. Pengembangan kurikulum pendidikan yang terintegrasi dengan literasi digital (Rahmat Hidayat et al., 2024).
  3. Pelatihan berkelanjutan bagi pendidik (Rahmat Hidayat et al., 2024).
  4. Kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (Rahmat Hidayat et al., 2024).

Melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dan peran aktif Relawan TIK, pembangunan literasi digital dapat menjadi pilar utama pembangunan berkelanjutan di Indonesia, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, berpengetahuan, dan mampu berkontribusi dalam ekosistem digital global.

Daftar Pustaka

Heru.R.F. (2017). Sejarah Relawan TIK Indonesia - Relawan TIK Kota Cimahi. Rtikcmh.Com. https://rtikcmh.com/sejarah-relawan-tik-indonesia/

Komdigi. (2025). Peran Strategis Relawan TIK sebagai Pandu Digital dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Kemkomdigi. Pandu Digital. https://pandu.komdigi.go.id/berita/552

Leski Rizkinaswara. (2019, June 25). Relawan TIK – Ditjen Aptika. Kominfo. https://aptika.kominfo.go.id/2019/07/relawan-tik/

panda.id. (2024, September 12). Meningkatkan Kemandirian Digital: Peningkatan Literasi Digital untuk Tujuan Desa Berkelanjutan - Panda. Panda.Id. https://www.panda.id/meningkatkan-kemandirian-digital-peningkatan-literasi-digital-untuk-tujuan-desa-berkelanjutan/

Rahmat Hidayat, Moch Fachrul Alfarizi, & Ichsan Fauzi Rachman. (2024). MENGINTEGRASI LITERASI DIGITAL DAN RENCANA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN NASIONAL. Jurnal Ilmiah Multidisiplin.

Rinda Cahyana. (2025). Pengantar Literasi Digital. https://docs.google.com/presentation/d/1MHUfLiQ-QdyHccaxH8YA89jIWxPW-l5J/edit#slide=id.p9

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Revisi UTS

Manusia Berkarakter dan Peran Relawan TIK dalam Transformasi Digital Indonesia Dalam era digital yang berkembang pesat, tantangan untuk me...